Header Ads

AD BANNER

subnetting




    • Pendahuluan


    Pengertian


    Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

    Latar belakang 


    Pengembangan Teknologi Informasi kini kian pesat menjadikan kebutuhan akan Komputer dan perangkat teknologi lainnya yang berkaitan dengan Teknologi Informasi semakin menjadi kebutuhan tersendiri. Perangkat-perangkat teknologi yang berkembang saat ini tidak terlepas dari kebutuhan akan IP address. Oleh karena itu kami akan mencoba membahas tentang IP addres dan perhitungan Subnetting.

    Tujuan


    Setelah tujuan dari subnetting, berikut ini adalah beberapa fungsi dari subnetting itu sendiri:

    1. Mengurangi traffic atau lalu lintas jaringan, sehingga data yang lewat atau sedang ditransfer tidak akan bertabrakan (collision).
    2. Kerja jaringan yang lebih optimalkan.
    3. Membuat pengelolaan jaringan lebih sederhana.
    4. Membantu pengembangan jaringan ke arah yang cenderung menjauh dari area jaringan itu sendiri.

    Jangka Waktu
                  30 menit
    Proses


    Pada umumnya penulisan IP address adalah 192.168.1.2. Akan tetapi adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, yang artinya ip 192.168.1.2 memiliki subnet mask 255.255.255.0 (/24). Bagai mana bisa? ya, /24 di ambil dari perhitungan 24 bit subnet mask diselubungi dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). 

    untuk yang berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakn untuk melaukan subnetting?

    A. Subnet Mask Nilai CIDR
    255.0.0.0 /8
    255.128.0.0 /9
    255.192.0.0 /10
    255.224.0.0 /11
    255.240.0.0 /12
    255.248.0.0 /13
    255.252.0.0 /14
    255.254.0.0 /15
    255.255.0.0 /16
    255.255.128.0 /17
    255.255.192.0 /18
    255.255.224.0 /19
    255.255.240.0 /20
    255.255.248.0 /21
    255.255.252.0 /22
    255.255.254.0 /23
    255.255.255.0 /24
    255.255.255.128 /25
    255.255.255.192 /26
    255.255.255.224 /27
    255.255.255.240 /28
    255.255.255.248 /29
    255.255.255.252 /30

    B. SUBNETTING PADA IP CLASS C

    Untuk Subnetting pada kelas C kita menggunakna perfix / CIDR = /24 sampai /30

    Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah Network  Address 192.168.1.0/25 ? 

    Analisa : Ip 192.168.1.0 adalah Ip kelas C yang memiliki Subnet Mask /25 yang memiliki arti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

    Cara Menghitung : Untuk menghitung subnetting ada 4 hal yang akan kita lakukan yaitu : Jumlah subnet, jumlah host per subnet, block subnet, alamat host (network) dan broadcast yang valid atau yang bisa di gunakan

    1. Jumlah Subnet = 2x, x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (1 oktet terakhir untuk kelas C, 2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jika kita menggunakan /25 maka 11111111.11111111.11111111.10000000 = 2 pangkat 1 = 2 subnet.

    2. Jumlah Hst per subnet = 2 y – 2, y = kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir pada subnet. Jadi jika kita menggunakan /25 maka 11111111.11111111.11111111.10000000 = 2 pangakt 7 -2 = 126 host, kenapa untuk penghitungannya di kurangi 2 ? karena 2 itu di gunakan untuk Ip Network dan Ip Broadcast.

    3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. jadi subnet lengkapnya adalah 0, 128.

    4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tablenya, Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angak setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angak sebelum subnet berikutnya.

    Blok subnet 1 Blok subnet 2
    Network = 192.168.1.0 Network = 192.168.1.128
    Host Pertama = 192.168.1.1 Host Pertama = 192.168.1.129
    Host Terakhir = 192.168.1.126 Host Terakhir = 192.168.1.254
    Broadcast = 192.168.1.127 Broadcast = 192.168.1.255 

    C. SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

    Untuk penghitungan subnetting pada Ip kelas B sama dengan penghitungan subnetting Ip kelas C hanya saja untuk Ip kelas B ini menggunakan perfix / CIDR = /16 sampai /30

    D. SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

    Untuk penghitungan subnetting pada Ip kelas A juga sama hanya saja untuk Ip address kelas A ini menggunakan perfix / CIDR = /8 sampai /30




    Mungkin sekian dari saya sekian dan terimakasih :-)

    Hasil yang di dapat
    kita bisa melakukan atau dapat membagi host dalam sebuah jaringan

    Temuan masalah
    -
    Kesimpulan yang di dapat
    Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET dimana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30
    Referensi
    http://settingmikrotik.net/blog/belajar-subnetting/ 



      No comments

      Powered by Blogger.